Selasa, 11 Maret 2008

Prestasi Gus Dur


SURABAYA— Kembalikan santri ke istana Presiden. Demikian instruksi Sekretaris Jenderal DPP PKB, Zannuba AC Wahid, ketika membacakan pengantar Deklarasi KH Abdurahman Wahid sebagai presiden RI pada pilpres 2009 mendatang, dihadapan pengurus PKB, FKB dan puluhan ribu massa pendukung PKB di Hall Jatim Expo, di Surabaya, Minggu (24/02). Yenny mengungkapkan sembilan alasan mengapa kembali mengusung Gus Dur untuk kursi RI-1 pada pemilu mendatang. Menurut putri Gus Dur itu, alasan pertama untuk mendukung adalah Gus Dur membangun geopolitik dengan menempatkan Indonesia sebagai bangsa yang besar di dunia, bukan bangsa yang mudah dijajah. "Alasan kedua, Gus Dur juga berupaya membentuk poros baru yakni Indonesia - Jepang - Cina - India yang tidak mengekor kepada negara barat. Tidak seperti pemerintah sekarang yang tidak tegas dengan pihak asing," katanya.

Alasan ketiga, Gus Dur adalah presiden yang mengutamakan kepentingan rakyat daripada elite (pemimpin). Buktinya, Gus Dur bekerjasama dengan Brasil untuk mewujudkan harga kedelai yang murah, bukan seperti sekarang yang membeli dari AS yang mahal. Gus Dur juga terbukti menaikkan gaji PNS dan TNI/Polri. Alasan keempat, Gus Dur melakukan desakralisasi Istana agar mudah dimasuki rakyat. Karena dengan cara itu maka pemimpin akan dapat mendengar keinginan rakyat secara langsung tanpa mendasarkan laporan pejabat yang sering cari muka.

Alasan kelima, Gus Dur mendekati masyarakat dengan kasih sayang. Sehingga rakyat Papua merasa senang karena diizinkan mengibarkan "bendera kultural" yakni bendera bintang kejora, tapi mereka tetap mengibarkan "bendera struktural" yakni bendera merah putih. Alasan keenam, Gus Dur berupaya meluruskan apa yang menyimpang, karena itu Gus Dur mengangkat Baharuddin Lopa dan akhirnya diganti Marsilam Simanjuntak sebagai Jaksa Agung yang tegas terhadap korupsi. Ketujuh, Gus Dur adalah mantan presiden yang antikorupsi sehingga miskin. Bahkan pesantrennya juga belum selesai. Selanjutnya, Gus Dur adalah presiden yang mengusulkan moratorium utang untuk membangun bangsa. Dan yang terakhir adalah karena Gus Dur mampu memberikan rasa aman. "Gus Dur memberi rasa aman, karena Gus Dur itu barokah. Gus Dur itu membuat rakyat tidak was was, karena Gus Dur tak mau mempersulit sesuatu, sehingga Gus Dur dikenal dengan pameo `Gitu Aja Kok Repot`," katanya. Yenny yang hadir disambut iringan sholawat sebelum membacakan pengantar deklarasi Gus Dur untuk pilpres 2009 mendatang berkesempatan meyematkan pin kehormatan kepada sejumlah tokoh yang dinilai telah berjasa bagi PKB. Diantara yang menerima Abdul Djalil, A Suady Abu Ahmad, Al Munatsir Ali, KH Muhid Muzadi, KH Khotib Umar, KH Mutawakkil Allahah, Alm WR Soepratman. dari berbagai sumber

Tidak ada komentar: