Minggu, 30 Desember 2007

Minyak Babelan Bekasi Resmi Berproduksi

JAKARTA, (PR).- PT Pertamina EP, subkontraktor PT Pertamina (Persero), secara resmi mulai melakukan produksi minyak dari Lapangan Pondok Tengah yang berlokasi di Babelan, Bekasi, Jawa Barat. Dengan beroperasinya lapangan ini, produksi minyak Indonesia meningkat 1.000-3.000 barel per hari (bph).

Peresmian produksi pertama dilakukan Wakil Dirut PT Pertamina (Persero) Iin Arifin Tahkyan di Jakarta, Rabu (9/8). Lapangan Pondok Tengah yang ditemukan pada 2003 itu mampu mencapai puncak produksi 16.000 barel per hari pada Oktober 2008.

”Produksi perdana ini lebih cepat dari target semula pada 2008. Lapangan Pondok Tengah akan menambah produksi minyak dan kondensat Pertamina yang selama Januari-Juli mencapai 89.895 barel per hari,” kata Iin.

Secara nasional, target produksi minyak dan kondensat dalam APBN 2006 sebesar 1,01 juta barel per hari. Pemerintah berharap Pertamina memberi kontribusi sekira 10 persen atau 110.000 barel per hari. Sementara produksi minyak dan kondensat seluruh produsen migas yang beroperasi di Indonesia Januari-Juli 2006 sebesar 1,029 juta barel per hari atau 98 persen dari target APBN 1,01 juta barel per hari.

Menurut Iin, lapangan Pondok Tengah juga memproduksi gas bumi dengan puncak produksi 16 juta kaki kubik per hari dan elpiji 200 ton/hari. Cadangan Lapangan Pondok Tengah sekira 146 miliar barel minyak dan 48 miliar kaki kubik gas.

Pengembangan Lapangan Pondok Tengah akan dilakukan dengan mengebor 46 sumur, terdiri dari 33 sumur produksi dan 13 sumur injeksi. ”Keseluruhan pengeboran dan pembangunan fasilitas produksi akan diselesaikan awal 2008,” kata Iin menjelaskan.

Setelah Pondok Tengah, produksi minyak Pertamina akan bertambah lagi dari Lapangan Sukowati, Bojonegoro antara 1.000-2.000 barel per hari mulai September 2006. ”Dengan demikian, sampai akhir tahun ini produksi minyak dan kondensat Pertamina bisa bertambah antara 3.000-5.000 barel per hari,” tutur Iin.

Di tempat yang sama, Dirut PT Pertamina EP, Kun Kurneli menjelaskan, saat ini terdapat 60 ladang migas berprospek yang siap untuk digarap PT Pertamina EP. Dari jumlah tersebut, sebanyak 37 ladang berprospek sudah melalui uji analisis teknis.

”Dari yang sudah uji analisis teksnis itu, sekarang tinggal dipilih mana yang mau diprioritas. Sebagian besar ladang migas yang prospektif terdapat di Jawa Barat dan Jawa Timur, serta Sumatra Selatan sekitar 5-7 ladang,” ujar Kun.

Deputi Derektur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina, Hanung Budya mengatakan, akibat musim kemarau yang berkepanjangan telah menimbulkan kendala alam dalam pendistribusian BBM di sejumlah daerah yang menggunakan transportasi air.

”Padahal ketahanan stok BBM nasional, per 8 Agustus 2006, cukup aman, yakni di level 22,8 hari. Tapi karena terjadi penyusutan/pendangkalan alur air, terjadi keterlambatan,” katanya.

Tidak ada komentar: