Senin, 11 Februari 2008

KNPI Kab. Bekasi Gelar Apel Akbar

Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bekasi berencana menggelar Apel Akbar Pemuda Bekasi, peresmian gedung baru dan pelantikan pada Selasa, 19 Februari mendatang. Paket acara ini tak terkait dengan dukung mendukung atas salah-satu kandidat calon gubernur yang berlaga pada Pilkada di Proviinsi Jawa Barat yang digelar 13 April nanti.
Ketua DPD KNPI Kabupaten Bekasi, Rahmat Damanhuri SH menegaskan, kedekatan waktu antara pelaksanaan acara dengan momentum Pilkada Jabar hanya persoalan kebetulan semata. Sebab KNPI baru saja menggelar Musyawarah Daerah DPD KNPI sekitar 2 bulan kemarin namun jadual pelantikannya sedikit molor. Malahan katanya, idealnya pelantikan digelar lebih cepat bila dihitung sejak dirinya terpilih sebagai orang nomor satu di KNPI.
Rencananya yang bakal hadir dalam acara tersebut, Gubernur Jawa Barat Dany Setiawan, Ketua KNPI Jawa Barat, Bupati Bekasi Saaduddin MM, unsur Muspida Bekasi serta Organisasi Kepemudaan yang berada di bawah naungan KNPI. Sebagai incumben, Dany Setiawan dikatakan Rahmat, pada acara nanti ia masih berstatus gubernur meski telah mendaftar sebagai calon gubernur ke KPU Jabar. “Yang kita undang itu gubernur kita sebab Pak Dany masih belum cuti alias masih sebagai Gubernur Jabar,” katanya usai rapat panitia dan konsolidasi, (Sabtu, 9 Februari), di kantornya.
Terpenting dalam acara yang bakalan dihadiri sekitar 7 ribu pemuda Bekasi di 23 kecamatan sebagai unjuk kekuatan kepada publik bila KNPI saat ini berniat merubah pencitraan dari sebelumnya. Perubahan dimaksud mencakup soal perubahan dari sikap dilayani kepada melayani, pasip kepada aktif serta bertekad menjadi ujung tombak perubahan di masyarakat.
“Bagi KNPI, aset daerah yang begitu besar mencakup hasil minyak dan gas, zona industri semestinya dapat mensejahterakan warga Bekasi lewat ketersediaan lapangan kerja dan layanan umum. Untuk pejabat di lingkungan Pemda Bekasi dan Anggota Dewan Bekasi harus profesional yang ujung-ujungnya dapat melanyani masyarakat dengan sebaik-baiknya sebab jabatan itu amanah yang diberikan dari rakyat bukan untuk ‘aji mumpung’ saat menjabat.” Kata mantan aktivis ini.
Perubahan lainnya, dilakukan di tubuh KNPI mulai merubah pola kerja lama yang menurutnya dianggap satu paket dengan tingkah laku pejabat yang selama ini ‘dikenal.’ Sebut saja memanfaatkan lembaga KNPI hanya untuk mencari keuntungan pribadi lantaran lembaga ini merupakan unsur Muspida yang sejajar secara kelembagaan dengan pejabat di Bekasi. “Insya Allah kami jauhkan dari itu semua,” katanya.
Masih soal agenda perubahan di bidang pendidikan, KNPI saat ini tengah menggodok bahan serta data seputar kebudayaan asli Bekasi, “Betawi Ora,” untuk diajukan sebagai materi pelajaran di sekolah. Sebab KNPI pernah ditantang untuk itu lantaran mengusulkan penghapusan bidang muatan lokal bahasa daerah atau bahasa sunda di setiap sekolah menengah di Bekasi. Usulan itu didasarkan atas keresahan para guru dan wali murid di mana anaknya tak paham dengan bahasa tersebut lantaran bukan bahasa ibu mereka. “Saat ini baru tahap pengumpulan materi dan data soal kebetawian yang ujungnya kita jadikan pengganti pelajaran bahasa sunda,” kata seorang pengurus usai rapat.
Sekedar diketahui, jumlah Anggaran Pengeluaran Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi tahun 2008 sebesar Rp1,5 triliun. Sedangkan alokasi untuk kegiatan KNPI selama tahun 2008 sebanyak Rp500 juta.


Tidak ada komentar: