Selasa, 08 Januari 2008

Gubernur Harus Prorakyat

BANDUNG, (PR).-
Ketua Umum Dewan Syuro Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berharap calon gubernur (cagub) Jabar nanti adalah pemimpin yang jujur, adil, dan berorientasi pada kemakmuran rakyat.



SEJUMLAH pengurus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyalami Ketua Umum Dewan Syuro DPP PKB Abdurrahman Wahid saat berkunjung ke Pontren Al Falah II Jalan Raya Nagreg KM 38 Kec. Nagreg Kab. Bandung, Kamis (25/10).*DENI YUDIAWAN/"PR"
Gus Dur juga meminta cagub Jabar nanti adalah orang yang telah berpengalaman duduk di eksekutif atau memegang kekuasaan di suatu daerah.

”Calon pemimpin nanti harus jujur, menjunjung keadilan, dan lebih mementingkan kemakmuran rakyat. Saya tekankan yang akan menjadi bakal calon (balon) juga adalah orang yang telah menjadi eksekutif,” kata Gus Dur saat menghadiri silaturahmi dan halalbihalal DPW PKB Jabar di Pontren Al Falah II KM 38 Kec. Nagreg, Kab. Bandung, Kamis (25/10). Gus Dur tak menjelaskan secara terperinci tentang hal itu, namun bagi balon yang belum pernah duduk di eksekutif, dia mengajak balon itu untuk ”bertarung” dalam musyawarah kebangkitan (muskit) nanti.

”Tak hanya eksekutif, dengan masuknya mantan kapolda, pangdam, dan Direktur Bank Jabar menjadi balon dari PKB, saya percaya mereka mampu menjadi pemimpin,” kata mantan Presiden RI itu.

Hal utama yang perlu dicamkan oleh semua calon pemimpin di Jabar itu, menurut Gus Dur, mereka harus mewujudkan keberpihakan terhadap masyarakat kecil, bukan kepentingan sejumlah golongan semata.

Secara pribadi, Gus Dur mengaku belum mendapat nama lengkap seluruh balon gubernur/wakil gubernur Jabar dari DPW PKB. Namun demikian, kata dia, DPP akan menyerahkan kewenangan sepenuhnya kepada DPW PKB Jabar dalam hal penjaringan cagub Jabar. Untuk memudahkan DPP menentukan cagub, Gus Dur berharap, DPW menyerahkan masing-masing minimal dua nama untuk cagub dan cawagub Jabar.

Tak hadir

Sebanyak tujuh dari sembilan bakal calon gubernur yang diusung PKB hadir dalam silaturahmi yang dihadiri perwakilan seluruh daerah di Jabar itu. Ketujuh orang tersebut adalah Komjen Pol. (Purn.) Dadang Garnida, Mayjen TNI (Purn.) Tayo Tarmadi, Endang Ilyas Susanto, Abdul Fatah, Hana Herlambang Moedjenan, Dr. Uce Karna Suganda, dan Avi Taufik Hidayat. Dua balon lainnya, P.R.A. Arief Natadiningrat dan Dede Macan Effendi (Dede Yusuf) tak hadir dalam silaturahmi tersebut.

”Dede Yusuf sedang ada tugas ke Gorontalo, sementara Pangeran Arief juga berhalangan hadir karena kesibukannya,” kata Avi Taufik Hidayat, Ketua Dewan Tanfidz DPW Jabar yang juga salah seorang balon. Avi menegaskan, meskipun tak hadir, mereka tetap masuk dalam balon gubernur yang akan diusung PKB.

Khusus untuk Pangeran Arief, kata Avi, DPW Jabar telah berkomunikasi dengan dia terkait dengan pernyataannya yang akan mengundurkan diri dari pencalonan di PKB. Menurut dia, Pangeran Arief tetap menjadi balon gubernur dari PKB.

”Semula saya kaget dengan pernyataan Pangeran Arief. Akan tetapi, saat bertemu dia terlihat santai-santai saja. Namanya juga politisi, itu hanya trik untuk promosi cagub,” kata Avi sembari tersenyum.

Pada akhir acara silaturahmi kemarin, ketujuh balon gubernur itu mendapat pengarahan dari panitia muskit yang menjelaskan mekanisme pelaksanaan muskit mendatang.

Berbeda dengan parpol lainnya, balon yang diusung oleh PKB belum mengerucut pada beberapa nama yang diunggulkan. Mekanisme musyawarah kebangkitan (muskit) yang akan digelar Minggu (28/10) di Hotel Horison Bandung nanti, akan menerapkan sistem scoring (penilaian dalam bentuk skor-red.). Skor akan diberikan para panelis yang terdiri atas akademisi dari berbagai perguruan tinggi, DPP PKB, dan PW NU Jabar.

”Tiga peringkat teratas akan kita serahkan kepada DPP. Pertengahan November nanti kita baru mendapatkan keputusan dari DPP. Setelah calon ditentukan, kita akan melakukan koalisi dengan parpol lain,” kata Avi. Upaya koalisi ini, tutur dia, pasti dilakukan PKB untuk mendapatkan dukungan yang lebih besar dari masyarakat.

PNS netral

Sementara itu, salah seorang calon yang mendaftar ke PKB Jabar, Dede Macan Yusuf, yang telah lolos dalam verifikasi faktual, menyatakan kesiapannya menghadapi musyawarah kebangkitan (Muskit) PKB Jabar yang akan digelar Minggu (28/10).

"Memang beberapa nama telah masuk dalam penjaringan. Yang pasti, kita akan mengikuti seluruh mekanisme. Nantinya juga akan dapat diketahui ’kendaraan’ mana yang akan dipakai. Nanti akhir Oktober akan jelas," tutur Dede, anggota DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga dikenal sebagai artis, saat ditemui kemarin di Ciamis.

Kehadiran Dede di Ciamis untuk menghadiri silaturahmi Dinas Pendidikan Ciamis di Gedung Dakwah Islamic Center Ciamis. Pada kesempatan itu, Dede berharap agar pegawai negeri sipil (PNS) bersikap netral pada Pilgub Jabar 2002 nanti.

"Saat ini, semua calon tentunya berupaya semaksimal mungkin untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki. Demikian pula saya, juga akan mengerahkan semua kemampuan. Saya berharap dalam masa-masa ini PNS netral, biarkan mempergunakan hak pilihnya sesuai dengan nurani," tuturnya. (A-101/A-124)***

Tidak ada komentar: