Senin, 04 Februari 2008

PKB Dukung Agum-Nu’man


Bandung.Globalnews.Jajaran pengurus baru DPW PKB Jabar periode 2006 – 2011 dituntut untuk melakukan konsilodasi maupun kaderisasi dalam upaya memenangkan pemilu yang akan datang, untuk itu DPW PKB Jabar harus segera melakukan penataan kembali kepengurusan partai di cabang-cabang, karena dalam kepengurusannya kali ini DPW PKB Jabar di isi oleh kader-kader yang benar-benar teruji kualitasnya maupun kinerjanya, untuk itu DPW PKB Jabar pun harus dapat menunjukan kerja nyata bersama masyarakat dimana hal inipun sesuai dengan yang di amanatkan dalam Muktamar ke-II di Semarang beberapa waktu yang lalu, bahwa PKB merupakan partai rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat, hal inilah yang dikemukakan Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar yang juga wakil ketua DPR RI, seusai melantik kepengurusan baru DPW PKB Jabar di Hotel Horison Bandung, Jl. Pelajar Pejuang, Sabtu (24/6), yang di hadiri oleh, Ketua Dewan Syuro DPP PKB, K.H. Abdurrahman Wahid atau Gusdur, Gubernur Jabar Danny Setiawan, ketua DPRD Jabar H. A. M Ruslan, Ketua Dewan Tanfidz DPW PKB Jabar H. Avi Taufiq Hidayat, dan para pimpinan Parpol di Jabar.
Dalam kesempatan tersebut Muhaimin pun mengatakan bahwa, apa yang selama ini telah diraih oleh PKB merupakan hasil kerja nyata dari para kader maupun jajaran pengurus PKB sebelumnya, dan dengan dilantiknya jajaran kepengurusan baru khususnya bagi DPW PKB Jabar dapat meneruskan program-program maupun penataan kembali kepengurusan partai dicabang-cabang agar tidak tertinggal dengan PKB yang ada di Jawa Timur, Jawa Tengah mapun Yogyakarta, utuk diharapkan PKB Jabar pun harus dapat menunjukan kerja konkritnya, baik ditataran legislative maupun eksekutif, Ujar Muhaimin yang juga berpesan agar para pengurus baru DPW PKB Jabar tidak lagi mengandalkan kebesaran nama para Kiai akan tetapi dapat menjadi PKB yang mandiri, solid serta selalu berpegang teguh kepada kebenaran, sementara disinggung mengenai pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang akhir-akhir ini mendapat sorotan, pihaknya akan terus mendesak pemerintah untuk mengubah kebijakan pendidikan nasional, sebab dampak buruk dari pelaksanaan UN lebih banyak dibanding manfaatnya, dan UN tidak bisa dijadikan penentu kualitas pendidikan nasional, oleh itu komisi pendidikan DPR menolak UN secara resmi, bahkan secara tegas komisi pendidikan DPR mendesak pemerintah menghapus UN dari system pendidikan nasional, tegasnya.
Sementara dikesempatan yang sama, H. Avi Taufik Hidayat, Ketua Dewan Tanfidz DPW PKB Jabar disela-sela pelantikan tersebut mengatakan dalam menghadapi Pilgub Jabar tahun 2008. PKB akan melakukan koalisi dengan partai lain dalam Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) Jabar yang akan datang, dan iapun menambahkan bahwa koalisi tersbut tidak harus dengan partai islam saja, akan tetapi tidak menutup kemungkinan dengan partai-partai lain juga, jadi lihat situasi kondisi nanti, ujarnya. Dan ipun menjelaskan bahwa PKB sudah mempunyai standard an prosedur yang sudah ditetapkan yaitu, calon yang diusung PKB akan dipilih dalam konvensi selain itu juga akan dilakukan fit and proper test di 25 cabang dan DPW, sehingga nantinya akan menghasilkan 3 calon, yang kemudian akan diajukan ke DPP sehingga akan muncul satu nama, nah calon inilah yang nantinya akan mewakili PKB dalam pemilihan Pilgub 2008, iapun menyinggung tentang Pilkada gabungan yang akan diselenggarakan Pemprov Jabar untuk tidak segera memutuskan tentang penyelenggaraan pilkada Gabungan tersebut, karena lanjutnya wacana tersebut harus dikaji lebih dahulu oleh lembaga independent maupun kalangna akademisi, sebab jangan sampai pilkada gabungan itu justru nantinya akan menimbulkan persoalan baru dalam penyelenggaraan demokrasi di Indonesia, dan yang lebih ituma harus pula disesuaikan dengan kondisi sosiologi dan psikologis masyarakat yang ada di Jabar, ujarnya.
Sementara dalam pidato politiknya, Ketua Dewan Suro DPP PKB K. H. Abdurrahman Wahid atau Gusdur berpesan kepada seluruh kader dan pengurus PKB agar menolak kekerasan dalam bentuk apapun dan tidak perlu menanggapi pihak-pihak lain yang mengajak bermusuhan dengan PKB, sebaliknya Gusdur meminta agar para kader dan pengurus PKB untuk lebih berkonsentrasi dalam melakukan pembenahan ditubuh partai, apalagi menjelang pilgub 2008 maupun pilkada daerah, dan pemilu 2009, PKB harus betul-betul bersiap diri untuk mengusung kader-kader terbaiknya agar dapat membawa PKB kearah yang lebih baik lagi dalam menyongsong Indonesia baru, dan juga satu hal yang perlu diigat bahwa seluruh pengurus terutama pengurus baru dilantik memperbaiki system rekruitmen, karena dengan system recruitment PKB akan menghasilkan kader-kader yang menjungjung tinggi visi dan misi partai demi kesejahteraan rakyat, ujarnya.[ALX/Dfy/26/6/6].

Read More..

Belasan Kader PKB Belajar Ke Jerman


Jerman - Penyelenggaraan sistem demokrasi di Indonesia perlu belajar pada sistem demokrasi yang dilaksanakan Partai Demokrasi Liberal (Freie Demokratische Partei/ Free Democratic Party/ FDP) Jerman. Selain efisien dan efektivitas dalam menghargai waktu, sisem demokrasi FPD terpancar diselenggarakan dengan akal yang sehat, memegang teguh etika berpolitik, dan menjaga aturan main yang telah tersepakati.Sehingga politik tercermin sangat steril dari kekuatan uang atau intrik-intrik kotor demi keberhasilan misi suatu kelompok. Penyelenggaraan politik dalam tubuh FDP tersebut tercermin dijalankan dengan harga diri, moralitas atau etika. Sebuah hal yang biasa di dunia politik, tapi menjadi hal yang sangat luar biasa jika berhasil menjadi atmosfer perpolitikan di Indonesia.Kesan istimewa dalam sistem demokrasi partai FDP itu disaksikan dengan mata kepala sendiri oleh 13 anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang menyaksikan penyelenggaraan Kongres FDP di negara bagian Mecklenburg-Vorpommern, Sabtu (21/4/2007).
Kongres tersebut langsung memilih seluruh jajaran pengurus mulai dari ketua hingga delegasi untuk kongres di tingkat nasional. Di Indonesia, kongres ini dikenal dengan nama musyawarah wilayah tingkat propinsi."Banyak hal menarik yang bisa dicermati para pengurus PKB. Di antaranya, betapa efisiensi dan efektivitas waktu benar-benar berlangsung. Seluruh rangkaian kongres, sejak pembukaan, pertanggungjawaban ketua, sekjen, bendahara dan laporan auditor sampai ke pemilihan delegasi (wakil) untuk kongres FPD di tingkat nasional berlangsung satu hari," kata Ketua DPW PKB Jatim Imam Nahrawi, dalam emailnya pada penulis.
Menurut Imam Nahrawi, penyelenggaraan kongres tersebut sangat menarik dan layak ditiru para parpol di Indonesia dalam melaksanakan sistem demokrasi. Dalam penyelenggaraannya tersebut tercermin sekali jika demokrasi yang mereka gelar memenuhi koridor terori sistem demokrasi ketatanegaraan, semua anggota maupun pengurus sangat bertanggungjawab dengan jabatan yang menjadi amanahnya.Kehadiran 13 orang dari DPP PKB dan DPW PKB itu di Jerman, karena undangan Friedrich Naumann Stiftung (FNS) atau Yayasan Friedrich Naumann. Ini adalah yayasan lembaga kajian untuk politik liberal yang berasal dari Jerman dan berada di bawah Partai Demokrasi Liberal.
Sedangkan ke-13 pengurus PKB tersebut adalah Franciscus Hermawi Taslim (ketua rombongan/Ketua DPP), Ali Hanafiyah (anggota Dewan Syuro DPP), Eman Hermawan (Wasekjen DPP/Ketua Umum Dewan Koordinasi Nasional Garda Bangsa), Imam Nahrawi (Ketua DPW Jatim/anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR), Masduki Baidlawi (anggota FKB DPR). Saidah Sakwan (anggota FKB DPR), Zaenal Arifin Na'im (Sekretaris DPW DKI Jakarta), Abdul Wahid (Sekretaris DPW Riau), Avi Taufik Hidayat (Ketua DPW Jabar), Rieke Dyah Pitaloka (Wasekjen DPP), Agus Wiyarto (Ketua DPW DI Yogyakarta), Marwan Dasopang (Ketua DPW Sumut), dan Jucundianus Lepa (Ketua DPW NTT) Dalam kunjungan selama satu minggu mulai 21 April-27 April itu, para pengurus melakukan studi banding bertemakan "Organisasi dan Manajemen Partai Politik di Jerman".
Mereka juga berkesempatan mengikuti kongres FDP di Greifswald dekat Laut Baltik. Selain itu, mereka juga berkunjung ke tiga kota, yakni Greifswald (di negara bagian Mecklenburg), Bremenhaven (negara bagian Bremen) dan Berlin (negara bagian Berlin).Sementara itu, anggota Komisi X DPR RI Saidah Sakwan mengatakan rekomendasi partai yang berbasis pada isu riil dan lokal dan memang menjadi kebutuhan konstituen. Isu yang dibahas bukan disusun oleh DPW atau DPP tetapi merupakan aspirasi bawah.Misalnya tentang disiplin sekolah, persoalan kanal di Greifswald dan perlu tidaknya diajarkan tata krama di sekolah, diperdebatkan, apakah menjadi agenda partai atau tidak. Jika iya, fraksi di DPRD harus memperjuangkannya. "Ini kan riil dan pembagian tugas jadi jelas," ucapnya. dari berbagai sumber

Read More..

Senin, 21 Januari 2008

PT Odiran di Babelan Bakal Diserbu Orang Kampung

Lagi warga di Desa Kedung Jaya, Kecamatan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, menunjukkan rasa tak puasnya dengan ulah perusahaan raksasa yang ada di daerah setempat. Sebut saja PT Odira Persada dan PT Pertamina Pondok tengah. Pasalnya keberadaan perusahan itu justru menjadi masalah bagi warga sekitar. Masalah tersebut antara lain, polusi udara akibat iring iringan mobil berat yang saban hari sliweran di jalan yang melintasi perkampungan yang kini dihuni padat penduduk pada siang dan malam, getaran akibat kendaran berat, sikap arogan petugas keamanan perusahaan kepada warga tempatan, mengangakangi UU soal tenaga kerja bagi penduduk local dan pendatang, rendahnya perhatian perusahaan bagi warga tempatan, memelihara premanisme dan masalah lainnya. Kegelisahan itu terungkap setelah adanya rapat-rapat yang digelar karang taruna desa setempat Cipta Jaya waktu lalu soal masalah tersebut. Ketua Karang Taruna, Ajid, meminta warga kompak soal masalah yang dihadapi sebab perusahan akan memecah belah bila warga tak bersatu. “Dalam waktu dekat kita bicarakan soal tenaga kerja bial perlu dengan sedikit ngotot, katanya. . Sekedar diketahui, PT Odira dan Pertamina yang berlokasi di Desa Kedunh Jaya justru tak banyak diharap dengan adanya perusahaan itu bagi perkembangan masyarakat. Kalau pun ada perhatian hanya segelintir orang yang ada di unsur pengurus desa belaka sedangkan yang lain hanya gigit jari. Babelan kini sedang dilanda booming dengan Migas setelah ditemukan dan dimulai eksplorasi migas di Babelan sejak lima tahun lalu yang kini telah beroperasi sekitar sebelas sumur mintak baik yang dibor atau disuntik.

Read More..

Duet "Aman" Start dari DPD PDIP

BANDUNG, TRIBUN - Ketua PDIP Jabar Rudy Harsa Tanaya mengatakan partainya akan menggelar rapat akbar pada 26 Januari 2008. Apel itu akan jadi ajang konsolidasi kader dan simpatisan PDIP untuk memenangkan cagub-cawagub mereka, Agum-Nu'man (Aman).
Jajaran PDIP kemarin secara khusus diberi kesempatan mengelola dan mengantarkan pasangan "Aman" mendaftarkan diri ke KPU Jabar. Duet Aman berangkat ke KPU Jabar start dari kantor DPD PDIP di Jalan Pelajar Pejuang.
Suasana pendaftaran Agum-Nu'man kemarin bernuansa merah, seolah ingin menepis keraguan semua orang bahwa keputusan elite PDIP ini masih belum ditaati arus bawah. Duet Agum-Nu'man sempat menuai perlawanan kader PDIP.
Hal ini terekam dalam pertemuan di Hotel Horison beberapa waktu lalu. Agum pada waktu itu juga datang. Nyaris seluruh DPC PDIP di Jabar mengungkapkan rasa kekecewaannya atas rencana perubahan figur yang akan diusung PDIP
Bahkan suasana itu seperti terbawa saat deklarasi Agum-Nu'man di Sabuga, Jumat (18/1). Massa dan atribut PDIP cuma terlihat satu dua. "Kita akan rapat akbar, rencananya Insya Alloa pada minggu depan, 26 Januari," kata Rudy di KPU Jabar, kemarin.
Upaya meningkatkan konsolidasi internal juga akan dilakukan oleh partai-partai pengusung dan pendukung Aman lainnya. Hal ini disampaikan Sekretaris Umum DPW PKB Jabar Syaiful Huda Syafi'i. Partainya akan melakukan rapat konsolidasi internal untuk menyusun program pemenangan usungannya mulai minggu depan.
"Memang langkah selanjutnya setelah pendaftaran ini, kita harus kembali untuk meningkatkan konsolidasi partai dalam rangka pemenangan usungan kita. Kita juga merencanakan rapat-rapat yang internal yang dihadiri oleh pengurus kabupaten/kota itu akan digelar mulai minggu depan," kata Syaiful.
Sementara suasana proses pendaftaran pasangan Agum-Nu'man dengan sebutan Aman di KPU Jabar terlihat berbeda dengan saat pendeklarasian Aman di Sabuga.
Selain maraknya bendara merah bergambar banteng di sepanjang Jalan Laswi, massa PDIP yang berbaju merah sambil membawa bendera merah putih dan bendera merah banteng pun tampak berbaris dua banjar saling berhadapan memanjang dari awal masuk Jalan Garut hingga ke gerbang KPU Jabar.
Barisan itu sengaja disiapkan untuk menyambut kedatangan Agum-Nu'man yang menggunakan kendaraannya hingga di muka Jalan Garut, lalu berjalan kaki sekitar 200 meter menuju KPU Jabar.Sedangkan massa dari partai pengusung dan pendukung Agum-Nu'man lainnya, tampak hanya mengenakan pakaian seragam kebesaran partainya.
Suasana tersebut berbeda dengan suasana saat pendeklarsian Aman di Sabuga yang marak dengan atribut keenam partai pengusung dan pendukung Agum-Nu'man, kecuali PDIP yang terlihat sangat sedikit.Dalam proses pendaftarannya, Aman yang diusung dan didukung oleh 7 parpol itu hanya diiringi oleh perwakilan pimpinan partai.
Para pimpinan partai yang mewakili partai lainnya itu adalah Ketua DPD PDIP Jabar Rudy Harsa Tanaya, Wakil Ketua DPW PPP Jabar Hidayat Zaini dan Ketua DPD PKPB Jabar Udin Koswara. Sedangkan para pimpinan partai lainnya tampak berdiri di belakangnya.
Seusai mendaftar Agum yang mengenakan pakaian putih celana abu dan berkalung dengan bandul lambang PDIP (banteng gemuk) langsung memberikan sambutan. Namun isi sambutannya nyaris sama dengan sambutannya saat pendeklarasian.
Yakni Agum mengucapkan terima kasih kepada semua partai yang telah mengusung dan mendukungnya untuk menjadi cagub. Selain itu Agum juga berjanji mewujudkan harapan-harapan para pendukungnya yang ingin meningkatkan kesejehateraan masyarakat Jabar.(ddh)

Read More..

PKB JABAR PASTI DUKUNG DUET AGUM NUKMAN



BANDUNG(SINDO) – DPW PKB Jabar akhirnya resmi mendukung duet Agum-Nu’man sebagai cagub dan cawagub Jabar 2008–2013.
Dalam jumpa pers di Sekretariat DPW PKB Jabar Jalan BKR Kota Bandung tadi malam, Ketua Dewan Syura DPW PKB Jabar KH Abdul Aziz Affandi menyatakan, keputusan ini merupakan hasil konsultasi pihaknya dengan jajaranDPPPKBdiJakarta, Selasa (15/1) malam lalu.
”Sikap ini juga didasari pencermatan kami atas perkembangan politik terakhir di Jabar,” ujar Abdul Aziz. Press release yang dibagikan kepada wartawan soal dukungan PKB terhadap Agum-Nu’man diteken KH Abdul Aziz Affandi, Sekretaris Dewan Syura DPW PKB Jabar Arif Ismail Chowas, Ketua DPW PKB Jabar Avi Taufik Hidayat, dan Sekretaris DPW PKB Jabar Syaiful Huda Syafi’i.
Sementara itu,Avi Taufik Hidayat mengatakan,dengan keputusan partainyaini, otomatismembuatkoalisiantara PKB dan PAN batal. Avi sebelumnya diusung sebagai cagub dari PKB berdasarkan amanat Musyawarah Kebangkitan (Muskit) akhir tahun lalu.
”Karena PAN dan PKB masih kurang satu kursi,maka akhirnya kami memilih memosisikan diri sebagai partai pendukungAgum Gumelar-Nu’manAbdul Hakim. Keberadaan PKB dapat menyumbangkan kontribusi suara bagi mereka dalam pilgub mendatang,”ujarnya.
Menurut Sekretaris DPW PKB Jabar Syaiful Huda Syafi’i, berdasarkan hasil Pemilu 2004,perolehan suara PKB di Jabar mencapai sekitar 1.180.000 suara atau 23%.”Tidak bisa dipungkiri bahwa Agum merupakan figur terpopuler di Jabar saat ini.Kami tidak ragu memberi kontribusi suara untuk pasangan Agum-Nu’man,”terangnya.
Selain PKB,kemarin,dukungan terhadap duet Agum-Nu’man juga datang dari PDS. Dalam jumpa pers di RM Sindang Reret Jalan Surapati Kota Bandung, Ketua DPW PDS Jabar Ivan Pandapotan Purba mengatakan, dukungan diberikan kepada Agum- Nu’man agar tercipta perubahan signifikan di segala sektor di Jabar.
”Saat ini terjadi stagnasi pembangunan. Kami ingin perubahan.Agum- Nu’man kami nilai dapat memimpin Jabar ke arah yang lebih baik,”jelas Ivan.Menurut dia, selain figur Nu’man yang dipandang relatif ”bersih”, Agum Gumelar punya track record bagus dalam karier kemiliteran, birokrasi,olahraga, serta memiliki hubungan luas dengan investor dalam negeri maupun luar negeri.
Ivan mengakui, paket Agum-Nu’man punya potensi paling tinggi untuk unggul dibanding paket lainnya.Duet Danny Setiawan-Iwan Ridwan Sulanjana (Partai Golkar-Partai Demokrat) terancam gagal meraup potensi suara maksimal karena muncul isu pemisahan pantura, setelah Bupati Indramayu Irianto MS Syafiuddin kandas menjadi cawagub pendamping Danny.Paket Ahmad Heryawan-Dede Yusuf (PKS-PAN) akan semakin menggerus potensi suara paket Danny-Iwan karena sebagian simpatisan Partai Golkar juga warga Muhammadiyah.
SK Ahmad-Dede
Di Jakarta,Cawagub PKSPAN Dede Yusuf mengungkapkan, DPP PAN dalam rapat pleno di Jakarta tadi malam sudah mengeluarkan SK mengenai paket dirinya dan Ahmad Heryawan. Begitu juga DPP PKS.”Besok (hari ini),saya, Pak Ahmad serta teman-teman dari jajaran pengurus PAN dan PKS akan bertemu lagi untuk mematangkan rencana deklarasi dan pendaftaran pasangan calon ke KPUD Jabar.Semua sudah final,”beber Dede.
Dia melanjutkan, paket Ahmad-Dede kemungkinan besar didaftarkan ke KPUD Jabar pada Jumat (18/1) besok. Sebagai ”kuda hitam”,Dede mengaku optimistis duetnya dengan Ahmad Heryawan mampu memenangi pilgub. ”Saatnya anak muda maju memimpin Jabar.Dengan jaringan wilayah PKS dan PAN,saya yakin kami bisa unggul.Untuk wilayah Priangan dan dapil (daerah pemilihan) IX, insya Allah akan banyak suara untuk kami,” tandas wakil Sekjen PAN ini.
Seperti diketahui, dalam Pemilu 2004 lalu,Dede datang sebagai caleg DPR RI dari dapil Jabar IX yang terdiri atas Kabupaten Ciamis, Kuningan, dan Kota Banjar. Ketua DPW PAN Jabar Ahmad Adib Zain mengatakan, tidak tertutup kemungkinan parpol lain bergabung bersama PAN-PKS mengusung paket cagub-cawagub Ahmad Heryawan-Dede Yusuf.”PDIP, misalnya.Kami tidak tertutup bagi partai lain. Intinya,PAN Jabar tidak kaku,”tegasnya.
Sikap PDIP
Lantas,bagaimana dengan PDIP? Ketua DPD PDIP Jabar Rudi Harsa Tanaya mengungkapkan, tadi malam dirinya sudah bertemu Ketua Dewan Pertimbangan DPP PDIP Taufik Kiemas dan Sekjen DPP PDIP Pramono Anung di rumah Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta.Saat ini,pihaknya dalam posisi menunggu.
”Laporan saya malam ini (tadi malam) akan dibahas dalam rapat jajaran DPP PDIP besok pagi (hari ini). Keputusannya diharapkansudahditerima DPD PDIP Jabar pukul 12.00 WIB. Itu keputusan terakhir soal paket yang akan diusung dalam pilgub.Lalu,sekitar pukul 19.00 malam, kami akan menggelar jumpa pers di Bandung,”terang Rudi. Hingga tadi malam, PDIP masih mengacu pada SK DPP PDIP tertanggal 4 Desember 2007 tentang paket Agum-Rudi.
Sempat tersiar kabar bahwa PDIP sedang menimangtimang untuk nekat mengusung calon baru, yaitu mantan Sekretaris Militer di era Megawati Sokernoputri Tubagus Hasanuddin atau mantan Kapolda Jabar Dadang Garnida. Namun, informasi ini belum terkonfirmasi. Berdasarkan spekulasi di kalangan wartawan, PDIP bahkan bisa jadi merapat ke koalisi Partai Golkar-Partai Demokrat.
Sementara itu, anggota Tim 7 PDIP-PPP dari DPD PDIP Jabar Gatot Tjahyono menerangkan, peluang partainya untuk berkoalisi atau mengusung paket sendiri fifty-fifty.
”Memang ada tawaran untuk mendukung pasangan Agum-Nu’man.Mereka akan senang bila PDIP ikut. Tapi sampai sekarang, kami memandang bahwa figur Pak Rudi Harsa cukup kuat,”papar Gatot. Di tempat terpisah,Ketua DPD I Partai Golkar Jabar Uu Rukmana mengatakan,paket Danny-Iwan akan dideklarasikan hari ini di Hotel Papandayan Kota Bandung. Deklarasi akan dihadiri beberapa parpol lain yang ikut mendukung. ”Kemungkinan, hari itu juga pasangan calonnya didaftarkan ke KPUD,”kata Uu.
Gunakan Hak Pilih
Gubernur Jabar Danny Setiawan mengimbau seluruh masyarakat Jabar agar menggunakan hak pilihnya dalam Pilgub Jabar 2008. Menurut dia,kepedulian atas kedaulatan rakyat dapat ditunjukkan warga dengan cara datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pencoblosan 13 April 2008 dan memberikan hak pilih sesuai pilihan masing-masing.
”Saya harap sikap golput atau apatis dalam menentukan pemimpin Jabar ke depan dapat dihindari.Sebab,pilgub sangat menentukan nasib masyarakat Jabar di masa datang,” ujar Danny seusai menghadiri peringatan 1 Muharam 1428 H di Gedung Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Jalan Diponegoro Kota Bandung, kemarin.
Di tempat yang sama,Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar KH Hafidz Utsman mengatakan, sikap golput merupakan tindakan yang tidak bertanggung jawab. ”Pilgub merupakan cerminan hak asasi warga negara. Ulama berusaha untuk menyadarkan supaya aspirasi masyarakat dapat disalurkan secara baik.Jadi,sikap golput sangat merugikan.Kita semua sangat mengecam tindakan itu,”tegasnya. (yogi pasha/armydian/ robby sanjaya)

Read More..